Penelitian kualitatif dilakukan dengan kerangka pikir dan paradigma yang di dalamnya mencakup pandangan-pandangan filsafati mengenai "disiplined inquiry". Penelitian kualitatif dilakukan pada latar alamiah yang wajar, peneliti merupakan instrumen utama, kaya dan sarat dengan deskripsi, menggunakan kriteria khusus untuk menilai keabsahan data, desain penelitian lebih fleksibel, dan hasil penelitian jarang dianggap sebagai temuan final sepanjang belum ditemukan bukti-bukti kuat. Dasar teoritis penelitian kualitatif bertumpu pada pendekatan fenomenologis, interaksi simbolik, dan etnometodologis yang berusaha memahami subyek penelitian dari sudut pandang mereka sendiri.
Penelitian kuantitatif dilandasi "scientific paradigm" berdasarkan kriteria validitas, reliabilitas, obyektivitas, serta penyusunan teori melalui proses deduksi yang diverifikasi atas dasar a priori. Kebenaran teoritik dibangun melalui kajian literatur, dan diuji di lapangan untuk memperoleh kebenaran empirik. Masalah yang dipilih dalam penelitian kuantitatif sengaja dibatasi agar dapat dijelaskan tentang hubungannya dengan variabel lain. Dengan pembatasan ini, menyebabkan obyek penelitian lepas dari konteks alamiah sehingga pemahamannya tidak bisa dilakukan secara menyeluruh.
Siapapun yang akan melakukan penelitian kualitatif harus sanggup secara total berpijak pada kerangka berpikir dan paradigma subyektivistik melalui pendekatan fenomenologis. Demikian pula sebaliknya, peneliti yang akan menggunakan pendekatan kuantitatif harus bersedia berjalan menurut tuntutan metode dan kerangka berpikir obyektivistik melalu verifikasi hipotesis yang diturunkan secara a priori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar